Menjaga Produktifitas Ayam Broiler

Ayam Broiler merupakan sumber penghasilan yang sangat menggiurkan, karena permintaan pasar yang terus meningkat, apalagi menghadapi musim liburan maupun hari besar keagamaan. Untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas ayam broiler, perlu dilakukan langkah-langkah dalam pengelolaan kandang ayam broiler. Selain masalah teknis, kebersihan kandang juga perlu diperhatikan agar ayam tidak mudah terserang penyakit yang disebabkan adanya kuman-kuman yang bersarang dilingkungan kandang. Supaya kondisi kandang selalu terjaga kebersihannya, kotoran-kotoran yang ada di dalam kandang harus dibersihkan setiap hari. Namun perlakuan ini belum menjamin kandang bebas dari bibit-bibit penyakit.

Ayam merupakan jenis unggas yang mudah terserang penyakit menular seperti tetelo, berak kapur, kolera dan cacar. Pencegahan dengan vaksinasi saja rasanya belum cukup tanpa dibarengi dengan sanitasi kandang.  Vaksinasi hanya bertujuan untuk memberi kekebalan pada ayam, bukan membasmi kuman sebagai sumber penyakit.

Untuk membunuh kuman, kandang harus dibersihkan dari hama secara teratur. Hal ini dapat dilakukan setiap habis panen atau setelah semua ayam keluar dari kandang.

Managemen Pengelolaan Kandang Yang Harus Dilakukan:

1. Pembersihan

Setelah pakai atau setelah panen semua peralatan, seperti: tempat pakan, tempat minum dan lain-lain dilepas untuk dicuci dan disterilkan. Kandang harus dibersihkan dari semua bentuk kotoran. Baik kotoran dipermukaan dalam kandang, permukaan luar kandang dan lingkungan kandang. Kotoran atau sampah dibuang jauh dari lingkungan kandang atau dimusnahkan dengan cara dibakar sampai habis. Pembersihannya bisa menggunakan sapu lidi, sikat ijuk atau sikat kawat. Karena kotoran merupakan salah satu media hidup mikroba (virus, bakteri, jamur dan serangga.

2. Pencucian

Untuk mencucinya cukup dengan sabun atau deterjen, dengan perbandingan yang relative jumlahnya, tergantung konsentrasi deterjennya. Sebab ada deterjen yang konsentrasinya tinggi, ada yang sedang dan ada yang rendah. Yang penting campuran deterjen dengan air dan harus cukup berbuih. Deterjen ini selain sebagai pembersih juga sebagai antiseptic ringan. Kandang harus bersih dari semua bentuk kotoran, karena ada mikroba yang bisa tahan hidup dikotoran, seperti: ND dapat bertahan 3 bulan, Gumboro dapat bertahan 6 bulan.

Untuk mencuci kandang sebaiknya menggunakan alat semprot (sprayer) dengan tekanan cukup tinggi, antara 30-40 bar supaya benar-benar bersih. Anda bisa menggunakan Power Sprayer Sanchin-SCN-30. Permukaan kandang yang bersih akan mengefisienkan kerja desinfektan.

Cara penyemprotan:

1. Dimulai dari bagian bawah kandang, semprot kearah atas.
2. Dari dinding luar disemprot kea rah dalam.
3. Diruang dalam kandang, dari atas (atap), kea rah dinding dalam disemprot kea rah luar.
4. Terakhir mencuci lantai kea rah bawah sehingga semua kotoran bisa jatuh ke bawah.

Dalam pencucian kandang menggunakan sprayer SC-30, perlu dilakukan 2 kali penyemprotan. Penyemprotan pertama dilakukan untuk membasahi seluruh permukaan lantai sehingga kotoran akan basah dan menjadi lembek. Kemudian dilanjutkan penyemrotan kedua yang berfungsi untuk membersihkan semua jenis kotoran yang menempel pada lantai kandang. Pada saat penyemprotan kedua perlu dilakukan dengan seksama dan harus dipastikan kondisi lantai sampai benar-benar bersih. Dengan dilakukan pencucian kandang menggunakan sprayer Sanchin SC-30 akan menjaga kondisi kebersihan kandang tetap terawat, sehingga diharapkan produktifitas ayam broiler juga tetap tinggi walaupun kondisi kandang bekas pakai.

1. Sterilisasi

Setelah dicuci bersih, selanjutnya disterilkan dengan bahan kimia desinfektan kuat untuk membasmi mikroba (virus, bakteri, jamur, lumut, ganggang dan serangga). Pilihan terbaik dan efisien saat kandang kosong adalah formalin dengan kadar 0,5% (formalin 40% 1 bagian + air 79 bagian). Karena formalin ini baunya sangat keras, maka petugas yang menyemprot harus dilengkapi alat pelindung, seperti: kacamata renang, masker, penutup hidung, baju lengan panjang, celana panjang, topi dan sepatu booth. Setelah selesai menyemprotkan formalin, petugas harus diberi minum susu 2 gelas sehari selama 3 hari berturut-turut untuk menjaga kesehatan petugas. Berikan susu yang berkalsium tinggi, tujuannya untuk meluruhkan zat beracun dari formalin dari dalam tubuh. Setelah itu berikan desinfektan yang ampuh yaitu GAVPROTEC, ini penting sekali agar kuman dan bakteri pathogen yang ada di kandang bisa mati, caranya cukup dengan disemprotkan.

Kemudian membasmi serangga, pakai insektisida untuk didalam kandang, diluar kandang dan lingkungan kandang. Seyogyanya hindari insektisida golongan organofosfat. Bisa pakai insektisida golongan Karbamat atau Permetrin. Kemudian kandang dibiarkan kosong dalam kondisi steril ini selama minimum 2 minggu. Ini yang dimaksud keadaan kosong yang sesungguhnya. Bukan dihitung sejak selesai panen, tujuannya untuk memutus siklus hidup mikroba.

2. Persiapan Brooding

Mulai pasang tirai dinding dan tirai dalam untuk brooder dimana semua peralatan sudah dalam kondisi bersih dan steril, seperti: alat pakan, minum, chick guard sumber penghangat, litter. Bila semua sudah terpasang sebagaimana mestinya perlu disterilkan lagi pakai desinfektan. Bisa pakai spayer atau diasapkan dengan  mesin-fogging.

Berikutnya 3-4 hari sebelum chick in, disterilkan lagi pakai desinfektan. Dengan perlakuan sterilisasi yang baik dan benar, kondisi kandang bekas pakai pun akan berfungsi seperti kandang baru. Dan diharapkan kondisi ayam akan tetap terjaga kesehatannya sehingga hasil panen nanti akan meningkat.

Demikian ulasan menjaga produktifitas ayam broiler dengan menjaga kondisi kebersihan kandang. Untuk keperluan mesin dan peralatan peternakan di Klikteknik.com menjual berbagai jenis peralatan dan mesin, dengan harga yang terjangkau dan melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.