8 Hal hal yang perlu Anda perhatikan ketika mau memulai bisnis furniture

Bisnis furniture dapat menjadi pilihan yang menjanjikan bagi para calon wirausahawan. Pasalnya, furniture merupakan perlengkapan rumah yang notabene akan selalu dibutuhkan orang.
Memang, dengan semakin berkembangnya waktu dan zaman, berjualan beraneka ragam furniture untuk perlengkapan rumah adalah peluang usaha yang sangat luar biasa. Apalagi, didukung dengan semakin padatnya penduduk di Indonesia, serta daya kemajuan mereka yang justru semakin konsumtif. Hal ini menjadi celah tersendiri bagi anda yang mulai melirik untuk berbisnis Furniture.
Sebelum Anda memulai atau bagi Anda yang terterik untuk mencoba usaha furniture, berikut ini KlikTeknik rangkum beberapa hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulainya.
1.Modal Usaha
Tak perlu khawatir, dengan modal kecil pun, bisnis furniture sudah dapat dijalankan. Modern ini, sudah banyak juga lembaga keuangan pemerintah dan swasta yang menggelar program untuk membantu permodalan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Contohnya lihat saja pengalaman Jokowi, Gubernur DKI Jakarta ke-15, yang memulai usaha kecil furniture kayu jati lebih dari dua dasawarsa lalu. Hingga sekarang, beliau dapat memasarkan produknya ke lima benua!
2.Target Pasar
Sekarang anda wajib memilah target pasar. Jika target pasarmu adalah kaum borjuis yang berduit tebal. Lokasi yang tepat adalah di jalan protokol yang sering dilewati mobil. Bahan bakunya pun harus kualitas bagus dan benar-benar sudah jadi.
Penentuan target pasar sangat penting untuk bisnis furniture. Pasalnya, jenis produk atau jasa, model, dan kualitas akan bergantung pada pangsa pasar yang dituju. Begitu juga dengan pengelolaan keuangan dan pengurusan perizinan.
Misalnya, target pasar komersial, seperti hotel atau restoran, tentu memiliki standar spesifikasi furniture yang berbeda dengan klien individual. Atau, jika Anda memilih target pasar mancanegara, tentu ada biaya dan perizinan khusus untuk ekspor.
3.Bahan Baku yang tepat
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia. Istilahnya, lempar mutiara dimana saja pun bisa tumbuh. Dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang memadai, Indonesia berpeluang besar untuk menjadi produsen furniture terbesar di kawasan regional dan bahkan dunia.
Tentukan bahan baku utama produk furniture Anda sesuai dengan kedua poin di atas. Kemudian, kumpulkan pilihan supplier bahan baku tersebut untuk dibandingkan dan akhirnya diajak bekerjasama. Misalnya:
- Kayu merupakan material furniture yang paling banyak digunakan. Lakukan riset mengenai jenis-jenis kayu. Jati merupakan kayu solid paling tahan lama dan digemari. Namun tentu, harga berbicara lantang untuk kualitasnya.
- Medium Density Fibreboard (MDF) merupakan salah satu jenis material yang banyak digunakan oleh produsen furniture massal dengan harga murah, seperti Olympics dan sebagainya.
- Rotan. Salah satu bahan baku yang sedang naik daun, dan membanggakan Indonesia di hadapan dunia, adalah rotan. Namun proses pembuatannya terbilang sukar, jadi Anda harus mempertimbangkan pelatihan untuk tenaga kerja UMKM Anda.
4.Lokasi yang strategis
Pilih lah lokasi yang sesuai dengan modal, target pasar, dan kedua serba-serbi lainnya yang telah dibahas sebelumnya. Umumnya, usaha furniture membutuhkan:
- Tempat produksi
- Tempat memajang dan menjual atau galeri
- Tempat penyimpanan atau gudang
- Kantor
Anda sangat disarankan untuk mencari lokasi fisik di bangunan yang bukan rumah tinggal Anda. Hal ini mengingat proses perizinan kegiatan usaha Anda yang nantinya akan membutuhkan dokumen domisili perusahaan.
5. Mengikuti regulasi pemerintah
Anda juga jangan segan untuk berkomunikasi langsung dengan instansi pemerintah. Apalagi, jika menyoal peraturan, pajak, dan bantuan dari pemerintah. Lebih baik membuat usaha Anda sadar hukum daripada harus pasrah terhadap pungutan liar.
6.Ikut bergabung dengan Asosiasi
Bergabung dengan asosiasi-asosiasi yang berhubungan dengan dunia usaha furniture dapat membantu mengembangkan UMKM Anda. Asosiasi-asosiasi seperti ini dapat ditemukan di sekitaran lokasi usaha Anda dan, lebih mudah, lewat dunia online.
Contohnya:
- Komunitas wirausahawan/wati setempat, khususnya di bidang furniture.
- Asosiasi Mebel & Kerajinan Indonesia (AMKRI)
- Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia (Asmindo), dsb.
Dengan berpartisipasi aktif dalam asosiasi-asosiasi ini, akan mudah bagi Anda untuk menambah koneksi bisnis yang dapat diajak bekerjasama atau memberi berita dan masukan mengenai industri furniture di Indonesia.
Misalnya, update mengenai kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan kayu untuk furniture. Atau, jadwal pameran yang harus Anda ikuti guna memasarkan usaha Anda, seperti Indonesia International Furniture Expo (IFEX) atauInternational Furniture & Craft Fair Indonesia (IFFINA) yang digelar di Jakarta minggu ini.
7. Pasar Ekspor
Mungkin Anda sekarang belum melirik target pasar luar negri. Bisa jadi karena modal yang belum terbilang mencukupi. Tak ada yang salah. Namun, di tengah perjalanan usaha Anda kelak, Anda harus mulai mempertimbangkan perihal ekspor furniture Anda.
Bayangkan jika ada turis mancanegara yang suatu ketika menemukan furniture hasil karya usaha Anda. Kemudian, turis tersebut memesan furniture Anda secara borongan untuk diboyong ke negara asalnya.
Persentase ekspor furniture dari Indonesia ke luar negri terus meningkat tiap tahunnya. Kondisi Rupiah yang melemah pun justru dipercaya dapat mendorong ekspor furniture. Ini adalah alasan kuat untuk mengekspor furniture Anda sebagai bentuk pengembangan usaha.
Untuk mengekspor furniture memang nampak lebih merepotkan. Selain pajak dan biaya pengiriman, ada juga berbagai sertifikasi yang dibutuhkan agar furniture Anda dapat masuk ke negara lain. Misalnya, sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu yang menjadi perbincangan hangat beberapa tahun terakhir. Namun, omzet yang bisa Anda raih dengan ekspor cukup menggiurkan!
8. Optimalkan penggunaan Digital Marketing
Jangan malas untuk memanfaatkan kekuatan dunia online/Digital marketing saat ini. Anda dapat menjangkau pasar yang jauh lebih luas daripada hanya mengandalkan cara konvensional atao toko fisik. Dengan semakin berkembangnya penggunaan internet dan budaya belanja online yang semakin baik peluang penggunaan media ini sangat menguntungkan.
Dengan mengoptimalkan penggunaan digital marketing, akan lebih mudah bagi Anda untuk membangun brand Anda, dan jangkauannya tidak terbatas oleh jarak, Anda bisa dengan menyasar luar kota, luar pulau atau ke luar negeri sekalipun dan yang pastinya lebih hemat dibandingkan menggunakan media lainnya.
Penggunaan iklan berbayar juga seperti Facebook ads, Google Adwords, Twitter ads, Linkedin Ads juga sangat tepat untuk Anda gunakan, Anda dapat dengan mudah melakukan penargetan audience Anda dengan lebih akurat. Kehadiran brand di media sosial juga sangat signifikan efeknya, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dll.
Satu lagi yang harus diperhatikan adalah website Anda harus bagus, orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan kapan saja, dimana saja dengan media apa aja, seperti smartphone dll.
[…] Sumber : https://www.tetanggateknik.com/blog/8-hal-hal-perlu-perhatikan-ketika-mau-memulai-bisnis-furniture.html […]