4 Tahap Proses Penanaman Wortel

Wortel adalah tumbuhan biennial (siklus hidup 12 – 24 bulan) yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1 m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya.

Untuk melakukan penanaman wortel agar dapat tumbuh subur dan berumbi besar-besar perlu lakukan tahapan-tahapan berikut :

  1. Pengolahan Lahan

Untuk menghasilkan tanah yang gembur serta memiliki tata udara yang baik, maka tanah dapat diolah menggunakan QUICK Cakar Baja dengan menggunakan implement Blade J jika tanah yang diolah relatif gembur, namun jika kondisi tanah masih relatif keras, kita bisa pakai Blade B dengan kedalaman 15 cm.

 

  1. Pembedengan

Setelah tanah digemburkan, maka kita bisa membuat bedengan agar ketika hujan, tanaman kita tidak banjir (tergenang). Selain itu, pembuatan bedengan ini nantinya akan mempermudah membantu penyerapan air ke dalam tanah. Ukuran bedengan untuk budidaya wortel adalah dengan lebar 100 cm, dan panjangnya nanti bisa disesuaikan dengan bentuk lahan dan ketinggian bedengan sekitar 20 cm. Proses ini bisa kita lakukan dengan bantuan QUICK Cakar Baja + RTH + Ridger.

Cultivator Quick Cakar Baja lengkap
Cultivator Quick Cakar Baja lengkap
  1. Pemupukan

Sebelum ditanam, sebaiknya kita beri pupuk dulu secara merata untuk memperbaiki sifat biologis tanah serta sifat kimia dan fisik tanah. Pupuk yang dipakai adalah pupuk kandang matang dengan kebutuhan untuk lahan wortel sekitar 15 – 20 ton/ha.

  1. Penanaman

Wortel tidak sulit untuk ditanam karena tidak butuh proses penyemaian terlebih dahulu. Secara umum kebutuhan benih wortel untuk siap tanam dalam satu hektar lahan tanam butuh sekitar 3 – 5 kg/ha benih. Benih-benih pada wortel berbentuk biji, bentuk seperti ini cenderung menempel satu sama lain, maka sebaiknya sebelum menanam, gosok-gosokkan benih terlebih dahulu dengan menggunakan telapak tangan agar benih-benih tersebut tidak menempel satu sama lain atau dicampurkan dengan abu sehingga benih akan terpisah. Setelah mengetahui tentang sifat benih wortel, maka setelah digosok menggunakan telapak tangan atau dicampur dengan abu, benih ditanam dibagian atas bedengan secara merata mengikuti alur/garitan yang tersedia. Setelah ditebar, benih ditutup dengan tanah tipis setebal 0,5 – 1 cm. Kemudian buatlah garitan dangkal lagi dengan jarak sekitar 5 cm dari benih untuk meletakkan pupuk dasar. Pupuk yang diberikan adalah campuran ± 400 kg TSP dengan ± 150 kg KCl. Pupuk tersebut disebar merata dan ditutup lagi dengan tanah tipis.

Selama musim hujan, benih wortel bisa saja terbawa air. Untuk mencegah hal tersebut maka tutuplah tiap alur dengan pelepah daun pisang atau dedaunan kering selama 7-10 hari. Penutupan ini selain menyelamatkan benih wortel yang kita tanam, juga dapat menjaga kestabilan kelembaban tanah. Waktu yang tepat untuk membuka penutup ini ketika benih wortel telah tumbuh menyembul ke permukaan tanah.

Demikian penjelasan 4 tahapan penanaman wortel agar bisa tumbuh subur dan berumbi besar-besar. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Untuk proses pemeliharaan sampai pemanenan akan kami berikan pada ulasan berikutnya.

Related Posts

Cara Kerja Chainsaw Atau Gergaji Mesin

Chainsaw merupakan alat untuk memotong batang pohon ataupun jenis kayu...

Cara Cepat Memanen Padi

Musim panen padi telah tiba, para petani sibuk memanen padi...

6 Tips yang harus Anda tahu sebelum memulai usaha bengkel sepeda motor

Laju pertumbuhan sepeda motor di Indonesia adalah tertinggi dibandingkan Negara-negara...

LEAVE A COMMENT

Make sure you enter the(*) required information where indicated. HTML code is not allowed

X