Bisnis Pembesaran/Penggemukan Sapi Potong di Indonesia

Daging Sapi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi industry makanan dengan bahan dasar daging, seperti: penyedap rasa, sosis, maupun daging segar. Kebutuhan daging bagi masyarakat juga besar apalagi saat hari-hari besar yang seringkali terjadi kekurangan pasokan daging. Mahalnya harga daging sering dimanfaatkan oleh para tengkulak atau pengusaha untuk mengambil keuntungan lebih besar. Hal seperti ini mendorong para peternak harus giat dalam memberdayakan dan meningkatkan hasil produksi daging dari peternakan mereka. Inilah pentingnya digalakkan usaha penggemukan sapi diberbagai daerah di Indonesia.
Negara kita merupakan negara tropis yang didalamnya banyak sekali sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Contohnya untuk pakan ternak, kita tidak perlu ribet dalam mencari pakan untuk sapi yang digemukkan, sudah ada berbagai jenis pakan alami yang disediakan oleh alam dan teknologi pakan buatan yang kualitasnya tidak kalah dengan pakan impor, hampir semuanya mudah didapat. Tinggal bagaimana kesadaran dan kesabaran para peternak lokal dalam menjalankan usaha ini. Dengan mau bergerak untuk menyelamatkan produksi sapi lokal, maka secara langsung kita sudah berperan aktif membantu pemerintah dalam menghemat devisa lokal yang ada. Di bawah ini beberapa keuntungan menjalankan bisnis pembesaran/penggemukan sapi potong di Indonesia:
- Pakan mudah diperoleh, segalanya sudah tersedia.
- Permintaan pasar sangat besar / sudah pasti laku.
- Waktu panen singkat, dapat diatur antara 3-6 bulan.
- Limbah bekas sapi semuanya dapat dijual kembali sebagai pupuk organic atau kompos.
- Dapat meningkatkan pendapatan peternak kecil secara berkala.
Dalam penggemukan sapi potong, pakan sapi adalah nomor satu karena pakan yang baik akan sangat cepat menggemukan sapi potong tersebut. Namun kadang pakan menjadi masalah karena ada sebagian sapi potong yang cocok dengan beberapa jenis pakan saja. Maka dari itu peternak harus pandai mencari pakan yang cocok untuk sapi terutama dalam masa penggemukan sapi tersebut. Carilah pakan sapi yang memiliki kandungan gizi yang cukup untuk kebutuhan sapi potong tersebut, pakan haruslah mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Serta pakan tersebut dalam keadaan baik dan tidak tercemar kotoran atau bibit penyakit yang bisa merusak pakan tersebut. Untuk mencari pakan carilah pakan di siang hari atau sore hari hal ini untuk menghindari telur cacing.
TIPS CARA MEMBUAT PAKAN TERNAK HASIL FERMENTASI JERAMI
Untuk membuat pakan ternak ada berbagai macam cara, selain menggunakan rumput, alternatif lain salah satunya adalah menggunakan jerami. Kenapa menggunakan jerami? Alasannya adalah karena jerami didapatkan secara serentak dan banyak melimpah pada saat panen padi. Maka jika diberikan langsung pada ternak, bisa jadi ternak tidak akan bisa makan semua. Dan solusinya adalah dengan cara menyimpannya dalam lumbung pakan ternak, dengan cara sebelumnya dilakukan fermentasi agar pakan bisa awet dan terjaga kandungan nutrisinya. Dengan dilakukan fermentasi sehingga kondisi jerami akan lebih lunak, tidak apek sehingga memudahkan sapi atau kambing untuk memakannya dan yang lebih penting adalah kondisi pakan fermentasi lebih awet disimpan sampai berbulan-bulan. Berikut cara membuat pakan ternak dengan fermentasi jerami:
Bahan-bahan yang diperlukan:
- 1000 kg atau sekitar 5-8 ikat jerami padi, rumput yang sudah kering, tebon jagung, rumput gajah dan lain sebagainya. Penggunaan bahan baku yang lebih dari satu, sangat bagus dibandingkan dengan bahan baku tunggal. Kemudian anda bisa mencacahnya dengan ukuran sekitar 5 cm. Fungsinya agar proses fermentasi bisa berjalan dengan baik. Dan ketika sudah siap diberikan kepada ternak, mereka pun bisa memakan dan mengunyahnya dengan mudah. Untuk pencacahannya anda dapat menggunakan mesin pencacah jerami/pencacah rumput.
- 5 liter tetes tebu atau molase atau jika tidak ada, anda bisa menggantinya dengan gula merah (gula jawa) yang dilarutkan. Penggunaan larutan gula memang harganya akan lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan tetes tebu.
- 1 botol probiotik, anda bisa menggunakan jenis atau merk apapun sesuai selera anda.
- 250-300 liter air digunakan untuk melarutkan probiotik dan tetes tebu.
- 30 Kg Bekatul atau dedak padi. Untuk memproduksi bekatul sendiri anda juga bisa dengan menggunakan sekam yang dihaluskan dengan menggunakan mesin giling sekam padi (mesin FFC 37), sehingga akan lebih menghemat biaya.
Peralatan Yang Digunakan:
- Tempat untuk melakukan fermentasi, bisa menggunakan bak dengan tembok semen, bis semen, drum plastik, plastik bening maupun terpal.
- Alat pemotong, mesin cacah rumput atau jenis lainnya.
- Ember, gembor atau karung plastik.
Cara Pengolahan Jerami Fermentasi
- Letakkan cacahan jerami, rumput gajah atau yang lainnya pada tempat yang teduh (tidak terkena panas dan hujan) setebal 20 cm.
- Taburkan bekatul atau dedak diatas tumpukan jerami hingga merata, kemudian percikan air yang sudah dicampur dengan tetesan tebu atau larutan gula merah secara merata.
- Tumpuk lagi dengan jerami setebal 20 cm lalu taburkan dedak secara merata dan percikan air campuran molase secara merata seperti langkah yang kedua dan seterusnya hingga jerami habis.
- Tutuplah permukaan jerami dengan plastik atau terpal dan biarkan selama 7 hari-10 hari.
- Pada hari ke 7, periksalah jerami dengan mencium bau yang muncul pada permukaan jerami. Jika bau yang muncul pada jerami sudah berubah menjadi bau tape dan serat jerami sudah lunak serta tumpukan jerami mengeluarkan jamur berwarna putih atau kuning, berarti proses pembuatan jerami fermentasi sudah selesai. Namun apabila tanda-tanda tersebut belun muncul, maka artinya proses fermentasi belum selesai dan lanjutkan hingga hari ke 10, kemudian periksa lagi seperti langkah-langkah diatas.
- Karena jerami sudah melalui proses fermentasi, maka ketahanan jerami dapat disimpan selama 1 tahun.
Cara agar jerami fermentasi dapat awet adalah dengan cara: setelah proses fermentasi selesai, kemudian bongkar jerami fermentasi dan angin-anginkan sampai kering. Setelah kering kemudian ikat kembali atau dipres agar padat dan mudah diatur, bisa juga ditampung menggunakan karung agar mudah disimpan.
Mesin Pencacah Rumput Multifungsi
Mesin pencacah rumput multifungsi adalah alat yang digunakan untuk mencacah atau mengecilkan ukuran aneka macam rumput seperti rumput kolonjono, batang jagung, rumput gajah ataupun jerami. Ukuran cacahannya biasanya antara 0,2-1 cm, bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Cacahan rumput ini bisa langsung diberikan ke ternak atau juga bisa melalui fermentasi terlebih dahulu. Hasil cacahan rumput tersebut banyak digunakan untuk pakan ternak, atau bisa digunakan sebagai campuran pembuatan kompos organik.
Cara Kerja Mesin Pencacah Rumput
Mesin pencacah rumput ini cara pengoperasiannya sangat sederhana. Mesin ini dapat digerakkan oleh motor bensin, motor disel atau juga motor listrik. Setelah penggerak mesin dihidupkan, pisau penggerak akan berputar secara cepat. Pisau bisa terbuat dari pisau baja atau planner stainlees yang didesain sedemikian rupa yang disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian rumput kolonjono atau jerami bisa dimasukkan ke dalam mesin pencacah melalui corong pemasukan. Maka ketika input rumput terkena pisau, rumput akan tercacah menjadi ukuran yang lebih kecil dan keluar melalui corong output. Hasil cacahan bisa berupa cacahan atara 0,5 – 1,0 cm.
Demikian ulasan penggemukan sapi dan proses pembuatan pakan fermentasi semoga dapat bermanfaat dan membuka inspirasi bisnis anda. Untuk kebutuhan aneka macam mesin peternakan atau pencacah rumput dan aneka mesin lainnya, di tetanggateknik.com menjual berbagai macam mesin untuk segala kebutuhan usaha anda. Kami memberikan harga yang ekonomis, mutu terjamin dan pengiriman ke seluruh Indonesia.
LEAVE A COMMENT