Jenis-Jenis Kultivator Yang Sering Digunakan

Kultivator adalah alat dan mesin pertanian (alsintan) yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder. Kultivator bekerja dengan menggunakan gigi yang sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga penggerak, umumnya traktor. Kultivator jenis lain (rotary tiller) menggunakan gerakan berputar cakram dan gigi untuk mencapai hasil yang sama.
Kultivator mengaduk dan menghancurkan gumpalan tanah yang besar, sebelum penanaman (untuk mengaerasi tanah) maupun setelah benih atau bibit tertanam (untuk membunuh gulma). Berbeda dengan garu mengaduk sebagian besar permukaan tanah, kultivator mengaduk tanah sebagian saja secara hati-hati sehingga tidak mengganggu tanaman pertanian.
Kultivator yang bertipe gigi menyerupai bajak singkal namun bekerja dengan cara yang berbeda. Kultivator hanya bekerja pada permukaan, sedangkan bajak singkal bekerja lebih ke dalam tanah. Sehingga penggunaan kultivator membutuhkan tenaga tarik yang lebih kecil dibandingkan pembajakan.
Kultivator pada umumnya berupa mempunyai tenaga sendiri (self-propelled) atau ditarik menggunakan traktor roda dua atau traktor roda empat. Pada traktor roda dua, kultivator terpasang kaku dan digerakan dengan transmisi dari mesin utama traktor. Pada traktor roda empat, kultivator terpasang pada three poin hitch dan digerakkan oleh power tak-off. Di negara berkembang, kultivator yang tidak berpenggerak dapat ditarik oleh hewan pekerja.
Sistem pengolahan tanah terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan seberapa banyak residu tanaman yang diangkat dari lahan pertanian. Di Amerika Serikat sejak tahun 1997, sistem pengolahan tanah konservasi semakin banyak digunakan karena menghemat banyak waktu, energi, tenaga kerja, dan biaya. Selain itu, pengolahan tanah konservasi berarti semakin sedikit mesin pertanian yang bergerak di atas lahan pertanian sehingga mencegah pemadatan tanah. Namun semakin sedikit tanah yang dibalikkan, semakin sedikit pula cahaya matahari dan udara yang menyentuh tanah bagian dalam, sehingga menghambat penanaman di awal musim semi karena tanah masih dingin setelah tanah membeku di musim dingin.
Manfaat keberadaan residu tanaman di lahan pertanian adalah mencegah erosi karena memperlambat aliran air permukaan, dan mampu menjadi kompos alami karena terdekomposisi selama masa penanaman.
Pengolahan tanah tereduksi
Pengolahan tanah tereduksi meninggalkan antara 15 hingga 30% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian.
Pengolahan tanah intensif
Pengolahan tanah intensif meninggalkan kurang dari 15% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian. Pengolahan tanah intensif mendayagunakan banyak implemen (bajak singkal, bajak piring, dan/atau bajak pahat, ditambah garu dan kultivator) dan jam kerja traktor.
Pengolahan tanah konservasi
Pengolahan tanah konservasi meninggalkan setidaknya 30% residu tanaman untuk tetap berada di lahan pertanian.
Pengolahan tanah berlajur
Pengolahan tanah berlajur (strip-tillage) hanya membajak lajur yang akan ditanam. Bagian di antara lajur dibiarkan.
Pengolahan tanah rotasi
Pengolahan tanah rotasi hanya mengolah tanah secara periodik, yaitu setiap dua tahun sekali atau tiga tahun sekali.
Tanpa pengolahan tanah
Tanpa pengolahan tanah berarti sama sekali tidak menggunakan bajak. Residu tanaman yang ditanam pada periode sebeumnya dibiarkan mengering. Pada lahan yang luas, sistem ini membutuhkan mesin penanam yang tidak biasa, yang mampu menanam di sela-sela residu tanaman yang masih tegak berdiri.
Berikut 5 jenis Kultivator yang sering digunakan :
1. Kultivator Traktor Roda 4
Traktor Rotary roda 4 Yanmar EF494T, jenis ini dapat digunakan pada berbagai lokasi lahan, baik lahan keras dan kering maupun lahan basah/persawahan, anda tinggal mengganti implementnya saja. Traktor roda 4 ini banyak digunakan pada lahan pertanian yang luas sehingga proses penggarapannya bisa lebih cepat selesai. Dapat ditambah gerobak dibelakangnya untuk membawa alat-alat/implementnya.
2. Kultivator Traktor Rotary
Jenis cultivator dengan rotary ini banyak digunakan pada lahan yang tidak terlalu luas dan pada lahan yang rata, pada lahan persawahan. Kultivator rotary jenis ini dapat digunakan pada 2 kondisi lahan yaitu lahan kering dan lahan basah. Untuk pengolahan lahan kering biasanya proses pertama dengan menggunakan singkal kemudian untuk menghancurkan dan meratakan digunakan mesin rotary ini. Sedang untuk pengolahan pada lahan basah/sawah dapat digunakan satu kali proses penggarapan sampai lahan siap tanam.
3. Kultivator Honda FJ500
Cultivator jenis mini tiller ini hanya dapat digunakan pada lahan kering saja. Sistem kerjanya dengan mencacah tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga struktur tanah menjadi lebih gembur. Pengoperasian mesin ini sangat mudah dan dilengkapi dengan pengaturan stang 3 posisi, sehingga dapat disesuaikan dengan tinggi rendahnya operator. Jenis ini sangat hemat bahan bakar, mudah untuk berpindah lahan karena ringan dengan berat 64 Kg (dengan rotary). Dapat digunakan untuk pembuatan guludan, parit dan untuk penyiangan (sesuai perlengkapannya)*. Perlengkapan tambahan yang sesuai : Ridger 55-60mm, Star Rotor 750-950mm, Star Rotor SP 700-900mm, Miracle Rotor 800mm.
4. Kultivator Yanmar Te550n
Cultivator jenis mini tiller ini hanya dapat digunakan pada lahan kering saja. Sistem kerjanya dengan mencacah tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga struktur tanah menjadi lebih gembur. Pengoperasian mesin ini sangat mudah dan dilengkapi dengan pengaturan stang 3 posisi, sehingga dapat disesuaikan dengan tinggi rendahnya operator. Jenis ini sangat hemat bahan bakar, mudah untuk berpindah lahan karena ringan dengan berat 80 Kg (dengan roda karet). Dapat digunakan untuk pembuatan guludan, parit dan untuk penyiangan (sesuai perlengkapannya)*. Perlengkapan tambahan yang sesuai: Axle Rotary 640mm, Hexagon rotor 700mm, Rear Rotary 350mm, Roda Besi, Ridger
5. Kultivator Quick Cakar Baja
Cultivator jenis mini tiller ini hanya dapat digunakan pada lahan kering saja. Sistem kerjanya dengan mencacah tanah menjadi bagian-bagian kecil sehingga struktur tanah menjadi lebih gembur. Pengoperasian mesin ini sangat mudah dan dilengkapi dengan pengaturan stang 3 posisi, sehingga dapat disesuaikan dengan tinggi rendahnya operator. Jenis ini sangat hemat bahan bakar, mudah untuk berpindah lahan karena ringan dengan berat 71 Kg (dengan roda karet). Dapat digunakan untuk pembuatan guludan, parit dan untuk penyiangan (sesuai perlengkapannya)*. Perlengkapan tambahan yang sesuai : RTH, Roda Besi, Blade B 755mm, Blade S 800mm, Blade J 1140mm, Ridger.
Demikian uraian jenis-jenis cultivator yang sering digunakan semoga bisa menambah wawasan anda dan sebagai referensi untuk membeli cultivator. Untuk kebutuhan berbagai jenis cultivator di KlikTeknik.com menjual berbagai macam jenis dan type cultivator dengan berbagai merk pilihan.
Harga cultivator Yanmar Te 550N